• Serah Terima Amanah

    Serah Terima Amanah dari Syah Azis Perangin Angin (Ketua FLP Semarang 2011 - 2014) kepada Muh. Hafidz Nabawi (Ketua FLP Semarang Periode 2014 - 2016). Semoga dapat membawa FLP Semarang menjadi lebih baik. Amin...

  • Pelantikan Pengurus Wilayah FLP Jateng di Semarang

    Pelantikan Pengurus FLP Wilayah jawa tengah di SDIT Cahaya Bangsa Semarang. Semoga amanah ya... Amin..

  • Open Recruitmen Anggota FLP SMG

    Berpose setelah selesai mengikuti Rekrutmen Anggota Baru FLP Semarang... Ayo, Tunjukkan Orange-Mu.. Menanti karya Flpers Semarang... Semoga makin produktif... Amiin..

Friday, January 25, 2019

KMKL#1EPISODE SPESIAL

Ngobrol Santai Kepenulisan Bersama Boim Lebon

Ahad, 20 Januari 2019
Tak terasa kelas menulis kemah literasi angkatan #1 FLP Semarang telah memasuki episode #6. Pada episode kali ini ada yang spesial dan berbeda dari biasanya. Kelas kita kedatangan tamu spesial dari FLP Pusat. Beliau penulis produktif yang luar biasa. Karya sudah banyak dan keren. 

Sebelum beliau mengisi kelas menulis pagi itu, kita mulai dengan cerita inspiratif dari peserta. Ada seorang peserta yang datang jauh-jauh dari Sayung-Demak bersama putrinya untuk ikut kelas menulis. Beliau adalah Bu Nur, penulis buku dan guru SMP Sayung. Ternyata karya beliaupun juga banyak. Tekad beliau konsisten untuk menulis adalah ingin membagikan semangat dan inspirasi bagi guru-guru yang lain agar giat dalam literasi. Gurupun bagian penting dari dunia literasi.

Selanjutnya adalah diskusi kepenulisan bersama tamu spesial yang hadir episode kali ini. Salah satu yang membuat orang langsung kenal beliau adalah karena karakter salah satu tokoh di novel zaman dulu, yaitu "Lupus". Beliau adalah Boim Lebon. 

Kelas menulis kali ini juga pesertanya membludak dari biasanya. Ternyata sosok beliau memang memiliki magnet luar biasa pada pegiat literasi. Berbagi pengalaman menulis dari awal menulis hingga sekarang ini. 

Salah satu point dan kunci rahasia yang beliau bagikan kepada kita semua adalah "Keajaiban Silatirahmi". Beliau menekankan betapa pentingnya mengikat ukhuwah. Berasal dari hal tersebutlah Pak Boim sapaan akrabnya, trus produktif dalam menulis dan produktif mendapat teman baru. 

Akhir sesi dari kelas episode ini kitapun berfoto bersama Pak Boim. Sebuah inspirasi nyata bahwa menjadi penulis benar-benar meluaskan persaudaraan kita. Ayo semangat menulis ya...

by. Raddy Ibnu Jihad 

Tuesday, January 8, 2019

KMKL #1 EPISODE 5

Tidak ada kebetulan di dunia ini. Semua berjalan di atas skenario Allah yang tertulis dalam kitab Lauh Mahfuz. Begitupun agenda kelas menulis FLP Semarang, Ahad, 6 Januari 2019 lalu.

Kelas menulis luring rutin diselenggarakan 2 pekan sekali di tempat yang sama, Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) pukul 08.00-10.00 pagi. Materi episode ke 5 disampaikan setelah dibuka dengan ummul kitab bersama-sama dipandu oleh Lala dan berbagi cerita oleh Ifa, peserta baru dari pati yang berdomisili di Tembalang.

Rohagung dengan nama pena Raddy Ibnu Jihad sebagai Ketua FLP Semarang menyampaikan Rahasia Kepenulisan Non Fiksi. Rohagung menegaskan bahwa jika kemarin kekuatan fiksi ada pada imajinasi, maka kekuatan non-fiksi ada pada referensi. Lebih lanjut disampaikan bahwa rahasia agar mudah menulis non-fiksi ada 3: yang pertama premis, kedua mindmap, dan ketiga outline. 

Berbeda dengan fiksi, premis pada karya non-fiksi menggunakan rumus: 
jenis naskah + tujuan + hasil.
Sementara mindmap dilakukan dengan menuliskan cabang-cabang yang ingin digali dari premis. Terakhir, sebelum menulis, buatlah tabel outline/garis besar lajur sebuah tulisan. Gunakan ramuan Why, What, dan How to untuk membagi awal bab, tengah, dan akhir yang berisi solusi.

Meskipun hanya bertiga, KMKL tetap dapat berjalan baik. Ifa ternyata pribadi yang cukup aktif dan memiliki ketertarikan pada bacaan-bacaan non-fiksi sehingga suasana diskusi di kelas menulis kali ini menjadi hidup. Sesi kelas menulis pekan ini meski lebih siang dari biasanya tetap diakhiri pukul 10.00 WIB. Insyaallah episode selanjutnya dilaksanakan di TBRS, 20 Januari 2019.

Lala di batas maya