Monday, January 21, 2013

Anak FLP Sekaran, Bicara Sastra dan Fakta


PEMBICARA TALKSHOW INTERAKTIF SASTRA JURNALISTIK BERPOSE BERSAMA, (JUGA) KETUA FLP SEMARANG DAN KETUA FLP RANTING SEKARAN PADA MINGGU (13/1)
Forum Lingkar Pena (FLP) Ranting Sekaran mengadakan Talkshow Interaktif bertajuk Sastra Jurnalisme, Menggugah dan Juga Berisi: Melihat Sastra dari Sudut Pandang Fakta Kejadian di Serambi Mushola Salman Al-Farisi Fakultas Teknik Unnes pada Minggu (13/1). Kegiatan tersebut menghadirkan Mulyono, Dosen Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Unnes, Surahmat, Jurnalis Media Online Portal Semarang (dot) Com, dan Roh Agung Dwi Wicaksono, Pegiat FLP Cabang Semarang. Acara Talkshow  yang diselenggarakan FLP Sekaran ini juga dihadiri oleh Syahaziz Perangin Angin, Ketua FLP Cabang Semarang dan Eka Nur Apiyah, Ketua FLP Ranting Sekaran.
Roh Agung mengungkapkan bahwa menulis adalah sebuah keharusan sebagai fitrah manusia. “Sebab kita adalah manusia, maka secara hakikat kita selalu menulis, namun terkadang kita menganggap kita tidak bisa padahal bisa”, ujarnya lebih jauh. Sementara itu, Surahmat yang juga pernah aktif dalam Pers Mahasiswa BP2M Unnes mengatakan bahwa ada perbedaan yang mendasar antara Sastra Jurnalistik dan Jusrnalisme Sastrawi. “Sastra sudah pasti fiksi, imajinasi, dan jurnalistik pastinya fakta tanpa kompromi apapun”, ungkapnya dalam acara tersebut. Sementara itu, Mulyono lebih menyoroti perihal kesalahpahaman dalam penggunaan bahasa di masyarakat Indonesia. “Nah, kita banyak menemukan hal-hal yang keliru tapi itu sudah menjadi pembenar khalayak umum, tinggal bagaimana kita melihat konteksnya saja,” ungkapnya.
Ridwan Arifin, Ketua Panitia Acara mengatakan bahwa acara tersebut bertujuan untuk membangkitkan kembali semangat menulis khususnya untuk mahasiswa Unnes. “Semoga teman-teman bisa mengerti banyak hal tentang sastra jurnalistik, atau paling tidak teman-teman bersemangat untuk terus membaca dan menulis,” ungkap Ridwan disela-sela waktu acara. “Yah, hitung-hitung mengisi waktu teman-teman juga lah, dari pada hari minggu di kos saja, kan lebih baik dan lebih seru duduk bersama seperti ini,” ungkapnya lebih jauh.
“Menulislah, agar adamu tidak sama dengan tiadamu,” begitulah pesan penutup yang disampaikan oleh Mulyono dalam acara tersebut. Seto Anjar, peserta dari Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia ketika dimintai kesan dan pesan seusai acara mengatakan bahwa dengan adanya acara tersebut lebih membangkitkan semangatnya untuk menulis. “Acaranya bagus dan menginspirasi, tapi untuk ke depan, mungkin publikasi lebih dipergencar lagi,” ujar Seto. Acara Talkshow Interaktif FLP tersebut diikuti oleh 43 orang mahasiswa dari berbagai jurusan di Unnes dan juga di luar Unnes, seperti Unissula. Kegiatan tersebut adalah rangkaian Musyawarah Ranting (Musyran) ke-IX FLP Ranting Sekaran. (Ira Damayanti, Ridwan)

0 Komentar:

Post a Comment