Sunday, January 11, 2015

Menelisik Pusat Kota Semarang

Oleh: Syah Azis Perangin Angin, pegiat FLP Semarang.

Di awal tahun 2015, tepatnya pada tanggal 01 Januari 2015, saya bersama istri berlibur di kota Semarang. Salah satu tempat yang kami kunjungi adalah pusat Kota Semarang. Namun pada hari tanggal 01 Januari 2015, kondisi di pusat Kota Semarang tersebut cukup memperihatinkan karena padam malam harinya telah dijadikan sebagai tempat konser malam perayaan malam Tahun Baru.

Sebagian besar orang mungkin berfikir bahwa pusat Kota Semarang adalah Simpang Lima atau di Sekitar Tugu Muda. Pendapat itu adalah pendapat yang tidak tepat. Pusat sesungguhnya kota semarang berada di ujung timur Jalan Pemuda dekat dengan Jembatan Berok. Pusat Kota Semarang ditandai dengan sebuah tugu yang berada di tengah taman di antara Gedung Keuangan Negara dan Gedung Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah Jawa Tengah. Tugu tersebut dinamai dengan Tugu Semarang Nol Kilometer.

Ketika Anda sedang dalam perjalanan menuju Kota Semarang, barangkali Anda sering melihat penanda sebagai penunjuk jarak menuju kota. Misalnya SMG 30KM, artinya jarak dari tempat tersebut adalah sejauh 50 km menuju pusat kota semarang yang berada di Semarang Nol Kilometer.

Yang mungkin juga tidak terpikir oleh kita adalah bahwa fungsi lain dari penanda ini adalah untuk memudahkan orientasi seseorang yang berada di dalam kota. Penomoran jalan sesungguhnya berpatokan pada titik nol kilometer tersebut. Semakin dekat dengan tugu, nomor jalan semakin kecil; semakin jauh dengan tugu berarti nomornya semakin jauh. Namun sekarang, sistem penomoran ini hampir sudah tidak dianut lagi.

Sayang, Tugu Semarang Nol Kilometer ini rasanya kalah pamor dibandingkan dengan objek-objek lain di Kota Semarang sehingga tidak banyak diperhatikan orang. Pemerintah menandai pusat sesungguhnya Kota Semarang hanya dengan sebuah tugu mungil setinggi + 2 meter pada sebuah taman berukuran kecil. Atap tugu tersebut dibuat berbentuk joglo, dan keempat sisinya berhiaskan lambang Kota Semarang, dan bagian bawah terdapat tulisan “Semarang Nol Kilometer” dengan warna emas.       

Tugu Semarang Nol Kilometer merupakan salah satu situs bersejarah Kota Semarang meskipun tugu tersebut tidak diketahui secara pasti kapan pembuatannya. Namun tenda itu sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda, sekitar tahun 1906. Penentuan itu mengacu pada tradisi Eropa yang dianut Pemerintah Belanda yang menjadikan kantor pos sebagai sentrum kota. Dan Tugu Semarang Nol Kilometer ini berada di ujung Jalan Pemuda, tempat Kantor Pos Besar Kota Semarang berada.

Tidak jauh dari Tugu Semarang Nol Kilometer ke arah Timur Laut terdapat banyak situs bersejarah yang sayang untuk dilewatkan. Tidak Jauh dari tugu terdapat Kali Berok yang tempo doeloe digunakan sebagai jalur pelayaran kapal-kapal barang sehingga bisa memasuki kota. Setelah menyeberangi jembatan Kali Berok, Anda dapat menikmati pemandangan bangunan-bangunan lawas yang dibangun sejak zaman penjajahan Belanda. Kawasan tersebut dikenal dengan Kota Lama yang merupakan pusat Kota Semarang tempo doeloe.

Dari Tugu Semarang Nol Kilometer ke arah Tenggara terdapat Pasar Johar yang merupakan pusat perbelanjanaan tradisional Kota Semarang. Pasar Johar pada tempo doeloe merupakan alun-alun Kota Semarang namun sekarang telah tergusur dengan keberadaan pasar tersebut. Pasar Johar juga berdampingan dengan Masjid Agung Semarang atau Masjid Besar Kauman yang pada masanya digunakan sebagai pusat penyebaran agama Islam di Semarang. Masjid ini dibangun oleh Ki Ageng Pandanaran, pada awal ke-16 sebagai pusat penyebaran Islam di Semarang.
Semarang, 04 Januari 2015.

4 Komentar: