7 Langkah Memulai Debut Resensi
Nurfita Kusuma Dewi
Beberapa hari yang lalu sebuah surat masuk ke inbox surel. Ternyata
dari redaksi sebuah koran nasional yang bermarkas di kota Jakarta. Isinya
tentang “tanggapan” atas kiriman tulisan resensi yang sempat dikirim ke koran
tersebut. Sebelumnya, saya memang mengirim sebuah tulisan resensi ke koran
tersebut. Namun setelah beberapa hari ditunggu dan resensi tidak kunjung
dimuat, maka saya berinisiatif untuk merombak tulisan tersebut dan
mengirimkannya kembali. Sayangnya, pasca dirombak ulang, resensi yang saya
kirim pun tidak juga dimuat. Saya sempat penasaran apa sebab musabab tulisan
itu tidak kunjung dimuat, karena bulan Agustus 2011 yang lalu saya hanya
menunggu satu hari sampai kiriman resensi dimuat di koran tersebut. Hingga
akhirnya di satu hari, rasa penasaran itu terjawab lewat kiriman surat
elektronik sang redaktur koran.