Catatan
Kegiatan-Sanggar Kreatif Februari 2013
Syah Azis P(Ketua
FLP Cabang Semarang) menambahkan perlunya tiap penulis memperhatikan EYD dalam
penulisan karya dengan mengatakan, “Apa sih bedanya tanda baca satu dan banyak?
Semestinya emosi cerita diperjelas dengan kata-kata, bukan pada tanda baca.”
Semarang-Sanggar Kreatif (17/2) bulan ini
benar-benar luar biasa. Meskipun hanya ada dua wajah baru, Septi dari
Sastra Indonesia dan Rizza dari Sastra Jepang Universitas Diponegoro dan
sebelas orang wajah lama, bedah cerpen tetap berjalan baik. Acara yang
seharusnya dimulai pukul 08.00 wib, mundur menjadi pukul sepuluh. Hal ini
disebabkan beberapa rider dari Semarang berpindah haluan menjadi bus traveler.
Apapun
alasan mereka yang memilih naik bus dan peserta yang menunggu dari jam yang
sudah ditentukan, satu hal yang bisa ditangkap adalah loyalitas. Pemburu kebaikan
tidak berhenti pada kata terlambat. Seperti kata pepatah,’Lebih baik terlambat
daripada tidak sama sekali’. Apalagi keterlambatan masih menyisakan ruang untuk
ilmu.
Semula
hanya ada dua sesi yang akan dilangsungkan. Namun, adanya kehadiran wakil dari
FLP Wilayah Jawa Tengah, bertambahlah satu sesi dari yang sudah ada. Acara inti
yang pertama, bedah cerpen dibuka dengan penjelasan tentang proses kreatif di
balik penulisan cerpen “Daun Yang Kuat Tak Akan Jatuh Diterpa Angin”. Diawali dari
kegemaran Mbak Yaya (penulis-red) membaca novel-novel Tere Liye yang salah
satunya berjudul “Daun Yang Jatuh Tak Akan Pernah Membenci Angin” kemudian
ditambah celetukan temannya bahwa orang yang agamanya kuat seharusnya tidak akan
terpuruk meskipun patah hati. Judulnya juga terinspirasi dari komentar
singkat seorang temannya.
Selanjutnya,
satu per satu mulai mengomentari cerpen itu. Septi mengomentari sisi
penokohannya yang kurang bahkan belum tampak. Rizza yang salah
berorientasi tentang setting karena teralihkan oleh nama tokoh dan pembahasan
tentang bunga sakura. Ada Siti Muawanah yang memberi masukan tentang Kinar
(tokoh perempuan dalam cerpen) seharusnya tidak pulang ke Jakarta melainkan
tetap melanjutkan proses akhir studi S2-nya untuk mencitrakan bahwa Kinar tokoh
yang kuat.
Kemudian
Syah Azis P. (Ketua FLP Cabang Semarang) menambahkan perlunya tiap penulis
memperhatikan EYD dalam penulisan karya dengan mengatakan, “Apa sih bedanya
tanda baca satu dan banyak? Semestinya emosi cerita diperjelas dengan
kata-kata, bukan pada tanda baca.” Selain itu, Azis menambahkan masukannya pada
bagian penulisan konflik yang terlalu lama munculnya. Sebaiknya sebuah cerpen
lebih banyak mengulas konflik dibanding setting. Pentingnya logika cerita juga
disinggung dalam masukan Azis yang juga diamini oleh penulisnya.
Sementara
peserta lain menambahkan kritikan dari segi keruntutan suasana, pemilihan kata,
dan pengendalian ego penulis dalam memasukkan kegemarannya menjadi unsur cerita
agar tidak terkesan seperti curhat colongan.
Bedah
cerpen diakhiri dengan penugasan untuk setiap peserta membuat resensi cerpen “Daun
Yang Kuat Tak Akan Jatuh Diterpa Angin”. Hasilnya bisa dikumpulkan melalui
email lingkarsemarang@gmail.com
dan natinya akan diposting di grup FB FLP Semarang.
Memasuki
sesi ke dua, Siti Muawanah mewakili FLP Wilayah Jawa Tengah mensosialisasikan program-program
FLP Wilayah Jawa Tengah. Program terdekat adalah pembuatan tas. Diharapkan semua
anggota FLP se-Jawa Tengah memesan tas laptop seukuran laptop 14” dengan
kelengkapan 3 space utama ditambah
kanan untuk tempat minum dan kiri untuk tempat payung. Harga yang ditetapkan Rp95.000,00. Bagi anggota yang ingin
memesan bisa menghubungi Totti (bendahara FLP Cabang Semarang) di nomor 081804897171. Laba pembuatan tas
tersebut nantinya akan dikembalikan ke masing-masing cabang untuk akomodasi
menuju MUKERNAS Forum Lingkar Pena Pusat (Indonesia) yang akan diselenggarakan
akhir Agustus di Bali.
Pada
pembahasan terakhir, Ridwan Arifin (Ketua FLP Ranting Sekaran) memaparkan
tentang Writing Supper Camp atau Open Recruitment FLP se-Semarang yang akan
dilaksanakan tanggal 1-3 Maret 2013. Dengan Rp60.000,00 fasilitas yang akan
didapatkan adalah ilmu, sertifikat, kudapan, makan besar, dan kaos (dibagikan
paling tidak 2 pekan setelah acara). Pendaftaran
bisa dilakukan dengan menghubungi ketua ranting terdekat atau langsung ke humas
acara, Ridwan di nomor 085782444699.
Pembayaran bisa dilakukan pada hari H acara.
Selamat
Berkarya!
-Lala di batas maya
(HRD FLP Cabang Semarang)