Tuesday, July 16, 2013

#7 Kisah Ramadhan Pejuang Pena Semarang

Selimut Al-qur’an

Oleh : Raddy Ibnu Jihad


Angin berhembus menerpa tubuh. Sejuk rasanya. Bagaimana jika setiap hembusan itu berhiaskan senandung Al-qur’an yang menyelimuti? Subhanallah jauh lebih indah pastinya.


Ramadhan pun mengajak muslim berkompetisi dalam berdialog dengan Al-qur’an. Menjadikan insan yang tersering dalam berbicara dengan Al-qur’an. Senandung suci menggelora membumi laksana alunan harmonisasi antar chord yang terangkai indah. Selayaknya mengajak untuk terus berbuat kebaikan dengan totalitas tanpa batas.


Sobat ....


Sungguh tak akan pernah kita temui kekuatan cinta pada Al-qur’an sekuat
Ramadhan yang merangkul. Jika saja selimut Al-qur’an dapat kita pakai setiap saat setiap waktu sungguh tak ada kata terbaik yang dapat mengungkapkan keindahannya. 


Seringkali yang membuat sedih adalah selimut itu berganti ketika Ramadhan telah berpamit untuk meninggalkan kita. Kita bersedih saat sejengkal dua jengkal tiga jengkal langkah itu belum jauh. Namun ketika syawal jauh menggandeng, tiba-tiba lupa menyeruak tak sempat pun menjadi alasan nomer wahid yang terlontar.


Sobat ...


Semoga momentum bersama Ramadhan selalu bisa menjadi waktu terbaik yang tak sia-sia. Selalu beramal yang terbaik dan menebar bnih-benih kebaikan. Semoga situasi paling berkah bersama Ramadhan menjadi peristiwa yang terus memicu sumbu percikan kebaikan yang terus terangkai.

Berawal dari semangat untuk terus meng-upgrade amal. Meletakkan diri menjadi pribadi yang keren dan luar biasa. Bismillah langkah ini, hati ini, dan setiap amal ini menjadi sesuatu yang berkualitas. 



*Penulis merupakan sekretaris FLP Semarang 2011-sekarang

Direktur Cahaya Music Creativa Groups (CMC Groups)

Direktur Cahaya Pena Art



CP : 085740057276 atau 024-70246728

FB : Raddy MV

Twitter : @raddyibnujihad

0 Komentar:

Post a Comment