Oleh: Aminatur
Rohmah
Pertama kali aku mengetahui nama FLP
adalah dari akun jejaring sosial facebook. Aku melihat dari facebook seseorang
teman. Awalnya aku belum kepikiran untuk bergabung atau sekedar menanyakan
seluk beluk tentang FLP. Setelah ada seseoarang senior ku di suatu organisasi
kampus memberitahu tentang acara Writing Super Camp II. Entah apa yang aku
pikirkan saat itu. Tiba-tiba aku menjadi tertarik untuk ikut. Kemudian
informasi lebih lanjut datang seiring dengan berjalannya waktu dan aku tak
perlu menunggu lama. Mengikuti WSC II adalah awal dari pengalamanku tentang
FLP. Aku semakin yakin untuk bergabung dengan FLP karena orangtua ku mendukung.
Mereka tahu kalau aku memang suka menulis dan membaca.
Sudah
sejak dulu aku suka dunia menulis dan membaca. Hanya saja baru semangat saat
sekarang. Aku kadang kepikiran, aku ini menurun kebiasaanya siapa sehingga suka
sekali membaca dan menulis. Dari latar belakang keluargaku tidak ada yang
begitu antusiasnya untuk membaca, bahkan menulis. Aku sempat memutar otak
karena rasa penasaranku. Sehingga aku cukup sedikit tahu. Sejak SMP, aku sudah
senang membaca tapi belum se-antusias sekarang. Selain membaca aku pun juga
suka menulis, tapi pada saat itu baru menulis buku harian yang menjadi hobiku.
Tapi kini aku menyadari. Dengan seringnya aku menulis buku harian atau juga
bisa dikatakan aku curhat kepada buku. Aku jadi terlatih untuk menuangkan isi
pikiran kedalam bentuk tulisan. Bisa dikatakan itulah awal dari aku menjadi
suka menulis.
Setiap
aku curhat kepada buku harianku, hati terasa lebih plong. Sehingga hobi itu
semakin lama manjadi suatu kebutuhan. Ketika tidak ada yang mengerti, buku
harianku lah yang selalu ada saat ku butuhkan untuk tempat berbagi. Aku mulai
membuat cerpen saat lulus SMK. Namun itu hanya sekedar coba-coba dan hasil
karyaku masih belepotan. Karena belum mau serius, aku jarang mempunyai
keinginan untuk membuat cerpen lagi.
Dengan seiring berjalannya waktu, jumlah buku
yang aku baca semakin bertambah. Tidak hanya buku seperti novel, tapi aku pun
juga sering baca cerpen sejak dulu. Dari sering menulis diary dan membaca
itulah keinginan untuk menjadi penulis sedikit demi sedikit tercipta.
Sebelumnya tidak ada yang mengajariku menjadi seorang penulis. Awal membuat
cerpen aku hanya mencontoh cerpen-cerpen yang pernah ku baca, tapi tetap aku
berimajinasi sendiri. Entah karena beruntung atau mendapat petunjuk dari Tuhan,
aku bertemu dengan seseorang yang juga suka menulis di kampus. Berkat beliau,
aku jadi lebih tahu tentang menulis. Beliau juga memberi jawaban hebat atas
pertanyaanku tentang bagaimana memulai untuk menjadi seorang penulis. Dengan
menghayati jawaban itu, semangatlah aku untuk menulis dan ingin sekali
berkarya.
Tidak
hanya tentang menulis yang aku dapatkan dari seseorang yang baik itu, tapi
seperti yang sudah aku katakan di paragraf pertama. Aku juga mengenal FLP.
Bagiku itu bagus. Kebetulan aku suka kalau dapat pengalaman baru, teman baru,
ilmu baru, kesibukan baru. Apalagi kalau itu mengenai dunia menulis. Mungkin
memang banyak yang belum aku ketahui tentang FLP, tapi Insya Alloh aku bisa
berusaha untuk mempelajarinya lebih dalam.
Aku
punya beberapa impian. Dan salah satunya adalah menjadi seorang penulis.
Seperti identitas dari FLP, menulis untuk mencerahkan. Aku pun juga ingin
menjadi penulis yang dapat memberikan cahaya dan menginspirasi orang lain.
Ingin sekali membuat orang lain juga suka menulis. Karena di lingkungan
sekitarku sedikit sekali yang suka menulis. Dan terkadang aku berpikir, kenapa
tidak ada yang ingin mencoba untuk menjadi penulis.
Ketika
aku ingin mempromosikan acara FLP ke teman-teman, pasti sebelumnya aku bertanya
pada suka nulis atau tidak. Dan sebagian jawaban yang aku dapat adalah tidak.
Entah apa alasannya, aku sedikit kecewa. Aku ingin sekali teman-temanku yang
setiap hari ku temui ingin mencoba untuk menulis. Sekarang, aku belum bisa
menginspirasi orang lain. Namun suatu saat nanti, pasti! .
Oiya,
dari mengikuti acara WSC II aku jadi tahu arti dari melihat gelas setengah
penuh dan setengah kosong. Ternyata melihat setengah penuh artinya optimis, dan
setengah kosong adalah pesimis. Aku bersyukur sekarang sudah tahu. Aku kemudian
berprinsip bahwa aku memilih menjadi orang yang melihat setengah penuh. Menjadi
orang yang optimis.. optimis untuk menjadi seorang penulis yang menginspirasi,
optimis dapat menambah pengetahuan dengan mengikuti FLP.
FLP,
Forum Lingkar Pena. Yang ku ketahui maksudnya adalah forum untuknya yang suka
dunia menulis. Telah memberi ku pelajaran berharga dari acara yang di
selenggarakan. Aku semakin sadar, semakin semangat, optimis, dan yakin untuk
meneruskan keinginan menjadi penulis. Terima kasih dengan
pengetahuan-pengetahuan hebatnya. Harapanku kelak FLP dapat lebih super lagi.
Dan kemudian lebih banyak lagi pribadi-pribadi yang antusias untuk menulis.
Moving up untuk FLP.
BIOGRAFI
Aminatur Rohmah lahir di Purwodadi, tanggal 1 Mei
1992. Lahir dari keluarga yang baik dan pengertian. Sekarang masih aktif kuliah
di Universitas Stikubank Semarang, jurusan Ekonomi Manajeman ’10. Suka menulis
karena bagi cewek ini, tak jarang menulis dapat menghilangkan stres. Dengan
mulai menulis, yang tadinya down hanya butuh waktu beberapa detik... kata down
sudah mengganti diri dengan up..
Mengenal
FLP dari seorang senior di suatu organisasi kampus. Dan sekarang jadi lebih
tahu mengenai menjadi seorang penulis. Di sela-sela waktu kuliah, Rohmah
menghabiskan waktu dengan membaca novel, membaca cerpen di suatu blog, online,
posting sesuatu di blog sendiri, belajar^^ , dan tentu saja menulis.. tidak
hanya menulis cerpen atau puisi, tapi juga menulis buku harian yang telah
menjadi bagian dari hari-hariku.
Pesan
Rohmah untuk pembaca: setiap pribadi adalah jiwa istimewa. Mempunyai ciri khas
sendiri untuk berkarya. Jadi... jangan hanya moving on, tapi lebihkan dengan
moving up^^.
0 Komentar:
Post a Comment