Friday, November 2, 2012

"I just wanna say I Love You"


Bunda Nay

Part 1

Haiaaaa….kebiadaban para zionis Israel memang nggak pernah berhenti sebelum Palestina benar-benar menyerah dan luluh lantak. Keberadaan Al-Quds sungguh dalam ancaman yang amat serius. Mereka selalu mencari cara untuk membumi-hanguskan negeri pemilik jalur Gaza tersebut. Mulai dari cara halus sampai cara paling sadis yang bertentangan dengan hak asasi manusia.

Seperti pagi ini ketika Israel meluncurkan roket-roketnya ke perkampungan dan kantor-kantor penting milik Palestina, maka ribuan bahkan jutaan muslim di dunia mengutuk serangan tersebut.
Hampir seluruh mahasiswa se-Indonesia melakukan demo-demo mengecam tindakan biadab Israel. Termasuk di Jogja, dengan mengusung tema SAVE PALESTINE, ratusan mahasiswa menggelar demo di bundaran UGM. Mereka juga mengutuk Amerika yang selalu menjadi antek-antek Yahudi.
“SAVE PALESTINE…”
“SAVE PALESTINE….”
“ISRAEL…GO TO HELL….”
“ISRAEL… GO TO HELL…”
Icha masih mengikuti jalannya demo saat tiba-tiba hand phone di tasnya berdering.
“Cha…. Icha kamu dimana ?
Suara di seberang terdengar setengah berteriak.
“ Sorry bos… aku lagi liputan demo nih…”
“ Ampun Cha…. 3 jam lagi kamu on air…mana belum ada scriptnya lagi. Aku kan udah bilang kalau maksimal 3 jam sebelum on air script udah harus ada di mejaku”
Abee marah-marah
“Aduh sorry Bee… kemarin aku dah buat, cuma belum di print out. Coba deh lihat di file Dialog Remaja Icha. Semua udah beres….”
“Tapi kamu harus tetep siaran Non…”
“Tolong Bee….Meri atau Eno suruh gantiin aku… soalnya aku lagi liputan nih, gantiin Rara yang lagi sakit”
“nggak bisa…”
“Kenapa ?”
“Masalahnya acara itu cuma pas dibawain kamu. Nih…. hari ini aja udah ada 25 sms yang protes gara-gara kemarin Eno gantiin kamu….”
“Tapi Bee, gimana liputannya?”
“Tenang aja, di sini ada Ipung yang mau gantiin kamu liputan, trus biar cepet Noe yang jemput kamu”
“Apa … Noe mau jemput aku ?? sorry ya, bilang aja makasih aku bisa balik sendiri…”
“ Ye… segitu sewotnya….”
“Udah…nggak usah dibahas, setengah jam lagi aku nyampe. Tolong Ipung suruh siap-siap”
“ Ok”
Icha manyun, dimasukanya kamera, hand phone dan perlengkapan liputan ke tas rangselnya. Bukan kali ini aja Abee coba nyomblangin Icha dan Noe.
Nggak perlu waktu lama Icha dapat angkutan, maklum udah beberapa hari ini motor Icha rusak. So… kemana-mana nebeng mas supir yang bawa angkutan.
**********
Hanya dalam 30 menit Icha udah nyampe markas radio. Tapi sial…Liftnya rusak, padahal radio ada di lantai tiga.So… udah pasti Icha harus naik tangga. Kebayang kan abis kepanasan dijalan pake acara naik tangga segala.
Sementara di atas, di markas Paramuda FM udah banyak anak nongkrong, terutama anak-anak broadcasting yang lagi diskusi. Udah satu tahun ini Icha dipercaya buat ngelola radio kampus, dan itu ga disia-siakan Icha. Berkat keseriusannya dengan tim, “Paramuda FM” mendapat predikat the best campus radio.
Acara-acara yang tadinya terasa garing, kaku, dan bikin bosen telinga yang dengar, kini dengan manajemen baru dikemas apik oleh Icha and friends. Yab… Icha, mahasiswi broadcasting semester tiga yang otaknya bagai komputer berjalan. alias ga pernah berhenti berinovasi dengan ide-ide fresh. Mungkin namanya lebih dikenal daripada Ketua BEM kampus. Smart dan penuh ide baru. Sangat jauh dari kesan seorang jilbaber yang kadang suka kurang gaul kecuali satu komunitas.
Begitu sampai di meja kerja, Icha langsung beraksi. Dan begitu dibuka file dialog remaja, mata Icha langsung melotot.
“byarr….” Icha melongo, semua file dialog remaja hilang . Icha lemes, wajahnya langsung pucat. Seingatnya kemarin semua udah di-save.
“Abee…..”
Icha setengah berteriak. Abee segera beringsut mendekati meja Icha.
“ Coba lihat Cha, sms dari pendengar yang protes gara-gara kamu ga siaran kemarin”
Lagi-lagi Icha melongo melihat kertas print out sms di tangan Abee. Segitunya pendengar protes ke dia. Ah.. Icha jadi garuk-garuk kepala yang sebenarnya ga gatal.
“ Abee… fileku hilang semua…”
“What……?!”
Mata Abee membulat.
“Seingatku kemarin udah aku simpan… SUER…”
“ Ya…ya... satu lagi tuh kritik buat kamu, pelupa dan suka ceroboh… kemarin waktu kamu abis ngetik dan keluar ruangan listriknya mati Non, mungkin kamu lupa save ulang, makanya cuma judulnya aja yang ada….”
“Trus gimana…?”
“Aku ga mau tahu, yang pasti satu jam lagi tuh script udah harus di mejaku”
Abee pergi ngeloyor ninggalin Icha yang kalang kabut.
Di seberang, di ruang yang cuma terhalangi oleh kaca bening, ada Noe yang senyum-senyum ngeliat Icha lagi kalang kabut harus bikin naskah baru.
“hmm……”
Icha menarik napas panjang, dihempaskannya tubuhnya di kursi empuk itu, dan semenit kemudian jari-jarinya yang lentik udah mulai menari diatas keyboard. Dan…. “Yab….selesai…”
Icha girang, tidak ada satu jam naskah udah jadi,ya ... walaupun tidak sesempurna yang kemarin tapi lumayanlah. begitu selesai di-print Icha langsung ke meja Abee.
“Ini bos…”
Abee cuma manggut-manggut menerima naskah Icha.
“ Narasumbernya udah dihubungi lagi ?…”
“Oh.. tenang aja, Everything is ok…. Aku udah minta tolong Pak Abas jemput narasumber”
*********

ON CABIN SIARAN

Di sana sudah ada dr. Anna Mariana, SpOG, dan Mbak Mutia Gandhi S.Psi, seorang psikolog yang lagi digandrungi di Jogja. Icha sudah siap-siap on air begitu “lihat dunianya” Justice Voice selesai mengalun.
“Hei ….hello… assalamu’alaikum… ketemu lagi bareng Icha… disini.. dimana lagi kalau bukan di 93.2 PARAMUDA FM ,The right channel in town.
Ok sobat muda, selama satu jam ke depan kita bakal kupas abis sebuah tema. Bareng pakar-pakar di bidangnya tentunya. Nah…. seperti janji Icha kemarin, hari ini kita bakal kupas abis about “ARE YOU STILL VIRGIN” dan “SEBERAPA PENTINGKAH VIRGINITAS DI MATA PEREMPUAN”. Nah..lo… seru banget kan tema kita hari ini. Makanya tetep stay tune and Dont go anywhere cause i’ll be back after this song... ada GIGI dengan “perdamaian”
Ya…. Gigi sebuah band yang sudah banyak menelurkan album ini rupanya cukup sukses dengan album religinya, dengan tetep memasukkan unsur rock khas Gigi, lagu ini bias diterima dimasyarakat dengan baik. Dan tahu nggak sih…sebenarnya lagu perdamaian ini juga pernah booming dibawakan grup khasidahan nasidaria di awal tahun 90 an.
Oke Sohib muda, balik lagi ke Tema are you still virgin, sebenernya tema ini terinspirasi oleh sebuah hasil penelitian yang menunjukan bahwa 93 % mahasiswa putri di Jogja udah nggak virgin. Nah.. lo…. Ngeri banget kan….
Sejauh mana validitasnya, kita ngga tahu. Yang jelas justru dengan adanya penemuan ini harusnya membuat kita berpikir, merenung, dan kritis.. sebegitu bobroknyakah moral remaja atau mahasiswa yang notabene dianggap oleh masyarakat sebagai kaum intelek. Atau…. Segitu hebatnyakah dunia barat mempengaruhi gaya hidup remaja Indonesia.
Anyway…. Untuk lebih jelasnya kita tanya langsung pada pakarnya.
Disini… udah ada dr. Anna SpOG dan Mbak Mutia, seorang psikolog yang sangat dekat dengan remaja.
“Selamat sore dr. Anna…. Selamat sore Mbak Mutia…..”
“Soreee….”
“Ok… pertama-tama sebelum kita buka diskusi Icha mau nanya nih… sebenarnya apa sih arti virgin itu sendiri menurut kaca mata medis…?”
” Em… bagus banget nih pertanyaanya, apa arti virginitas menurut kaca mata medis. Jadi begini para sohib muda….virgin atau perawan atau gadis itu memiliki arti dimana seorang perempuan belum pernah melakukan coitus atau senggama atau hubungan seksual sebelum menikah. Nah virgin itu berhubungan dengan selaput dara… karena selaput dara akan rusak begitu terjadi coitus alias hubungan suami istri. Nah…banyak pendapat keliru di masyarakat kita bahwa kalau untuk membuktikan seorang perempuan masih virgin atau tidak adalah dengan keluarnya darah pada saat hubungan sex pertama kali… “
“ Maksud dokter…. Bisa saja perempuan tidak mengeluarkan darah…”
“Betul…. Karena selaput dara itu bentuknya macam-macam… ada yang tebal, tipis bahkan ada yang membentuk tidak sempurna, sehingga walaupun dia melakukan aktifitas seksual berkali-kali maka tidak
akan mengeluarkan darah, atau bisa juga selaput dara perempuan robek dari kecil atau remaja akibat kecelakaaan naik sepeda, atau jatuh. Itu semua bisa terjadi….”
“Berarti seorang perempuan memang bisa rusak selaput daranya karena jatuh, atau kecelakaan sepeda….kalau begitu apakah dia bisa dikatakan tidak virgin lagi Dok….?”
“Oh tidak bisa, karena ukuran virginitas seseorang adalah apakah dia pernah melakukan hubungan seksual sebelum menikah atau tidak “
“Kalau gitu seberapa pentingnya virginitas bagi perempuan?”
Kalau yang ini mungkin lebih pas kalau Mbak Mutia yang jawab nih, “Gimana Mbak…?” Icha terus menyerang Mbak Mutia.
“Ya…ya… kalau ditanya apakah virginitas penting atau tidak, ini kita harus bedakan tinjauan dari segi agama, budaya, medis dan psikologis. Dan saya kapasitasnya mungkin lebih tepat kalau bicara dari sudut pandang psikologis, masalah virginitas itu mungkin secara fisik tidak terlalu berpengaruh, tetapi kalau bicara secara psikologis memang sangat berpengaruh. Contohnya seorang remaja perempuan dengan kasus pemerkosaan, jelas dia akan depresi, tidak bisa menerima kenyataan, merasa kotor, tidak berguna lagi, bahkan bisa jadi akan mengalami trauma sepanjang hidupnya yang akan selalu teringat. dan itu biasanya sangat berpengaruh ketika dia membangun sebuah hubungan pernikahan. Walapun pasangannya menerima apa adanya dan tidak mempersoalkan masalah virginitas. Tapi jelas perempuan tadi punya beban psikologis tersendiri. Dan bahkan banyak kasus wanita frigid dalam perkawinan salah satu faktornya adalah karena memiliki beban psikologis yang mungkin susah diungkapkan kepada pasangannya karena rasa takut yang berlebihan, jangan-jangan pasangannya tidak mencintainya lagi. Ini bisa menjadi masalah besar dalam sebuah perkawinan……”
Belum selesai tiba-tiba ada telepon masuk
“Ok… rupanya ada telepon masuk…. dialog remaja selamat sore…. Dengan siapa ini….?”
“Sore… ini Yunita di Gejayan….”
“ OK…. Yunita di Gejayan…langsung aja nih, menurut kamu …. Penting ga sih.. virginitas di jaman modern ini” Icha memancing komentar pendengar.
“Kalo aku sih penting banget…. Sebagai orang Jawa yang punya adat ketimuran aku sangat menjaga yang namanya virginitas itu…”
“ Kamu setuju nggak free sex before marriage…”
“Oh, I want to say no to free sex… tapi setiap orang punya pilihan sendiri apakah dia mau melakukan sex sebelum merit atau menghindarinya”
“Kamu nggak takut dibilang nggak gaul…?”
“Nggak tuh….”
“Trus tentang sebuah penelitian bahwa 93 % mahasiswi jogja udah ga virgin lagi... komen kamu ?”
“ Ngeri juga sih, kalau emang penelitian itu benar. Itu berarti telah terjadi dekadensi moral secara besar-besaran,
dan PR buat kita semua sih biar lebih hati-hati dalam bergaul...”
“Ok, thank you Yunita di Gejayan udah mau berbagi”
“tut…tut….tut…”
“Dialog remaja selamat sore… dengan siapa dimana?”
“Sore…. Ini Dea di Jogja aja…”
“Ok… Dea di Jogja aja. Kalau tadi yunita ga setuju dengan free sex, alias penting banget menjaga virginitas. Kalau buat Dea penting ga sih menjaga virginitas …”
“Hari gini masih ngomongin virginitas…. Ih nggak banget…sorry ya Ca… aku ga mau muna…aku udah pernah ngelakuin sex sebelum nikah sama pacarku. Buatku yang penting saling percaya sama pasangan itu kunci semuanya”
“Dan Dea nggak takut kalo suatu saat dia ninggalin Dea….”
“Ya… kalo dia ninggalin berarti belum jodoh….”
“Dengan apa yang sudah pernah kalian lakukan selama pacaran……trus Dea ga takut dikatain udah ga virgin lagi…”
“Ya… aku sih berharapnya tetep sama pacarku sampe nikah . Tapi aku juga ga tahu kita bakal putus apa ga… yang jelas kita pinter-pinter aja milih pacar…terutama yang ga mentingin soal itu”
Icha berkenyit, ga nyangka bakal ada penelpon yang blak-blakan gitu.
“ Itu artinya Dea setuju dengan free sex?”
“ Gimana ya, asal dilakukan dengan cinta dan sama-sama saling percaya nggak pa-pa sih “
“ Ok, apapun pendapat Dea, makasih banget ya udah mau gabung dan berbagi disini... “
“Sama-sama”
“”Gimana nih dok…. Dua penelepon tadi satunya ogah baget free sex, dan satunya… kayaknya hobi banget pacaran dengan sex before marriage…”
“Ya… semua memang kembali pada diri masing-masing….tapi perlu diketahui bahwa ketika seorang sudah pernah melakukan sex pranikah itu adalah sebuah kesalahan. Menurut agama apapun tidak dibenarkan sex pranikah…karena jelas pihak perempuan yang akan mengalami kerugian, misalnya hamil… atau paling tidak secara psikologis akan mempengaruhi jiwa perempuan tadi. Bergaul boleh saja.. tapi harus tahu batasan-batasannya….apalagi kita sebagai orang Indonesia yang terkenal dengan adat budaya malu. Ya walaupun tidak dipungkiri budaya barat sudah banyak mempengaruhi gaya hidup para remaja kita.. Tapi marilah…. Sebagai perempun kita menjaga diri baik-baik…say no to free sex “
“ Ok… makasih banget penjelasan dari dr. Anna dan Mbak Mutia…. Sebenernya masih banyak banget sms yang udah masuk, dan mohon maaf tidak semua penelepon bisa on air. Tapi lain waktu… kita sambung lagi…. Sebelum kita akhiri dialog remaja kali ini ada satu lagu manis dari D’masiv… Jangan Menyerah…don’t go anywhere,cause i’ll be back after this song....

Laki-laki itu bernama Noe



Adalah Noe… cowok paling cute dan punya banyak penggemar.

“Play boy” yab, mungkin itu predikat yang paling pas buat Noe. Wajahnya putih bersih, dengan alis tebal dan sorot mata tajam bagai elang. Pembawaanya yang kalem dan tak banyak bicara justru membuat banyak wanita bertekuk lutut padanya.
Satu lagi… selain suka TEPE alias tebar pesona , dia juga paling pinter merebut hati cewek. Liat aja si Dona sang ratu kampus, atau Mila anak rektor kampus semua pernah jadi pacarnya. Sosok Noe emang paket komplit buat memburu para cewek. Ditambah lagi kepiawaiannya dengan sebuah benda yang mampu mengibarkan namanya menjadi “orang terkenal” versi anak kampus. Kamera, ya… kamera. Hasil jepretanya sering wira-wiri di pameran foto benteng Van Der Berg Jogja, sebagai juara tentunya.
Seperti pagi ini, boring dengan mobil mewahnya Noe ganti pakai motor balap kesukaaanya. Jangan tanya soal harga, ga penting ! Yang jelas cukup buat beli motor bebek baru 10 biji. Dan kalo udah gitu pasti cewek-cewek pada berebut buat jadi yang pertama nangkring diboncengannya.
“WUZZZZZZZZZ……..”
Noe ngebut. Ups…. Tapi tiba-tiba dia menghentikan motornya. Seperti menunggu seseorang. Sebentar kemudian Icha nongol jalan kaki. Padahal ga ada cerita mahasiswa di kampusnya jalan kaki. Semua pake mobil dan paling jelek naik motor bebek, wek..wek…wekk….. Tapi Icha...
Noe menjajari langkah Icha dengan motornya, yang didekati malah cuek bebek.
“ Lho Cha…. kok jalan kaki…. Motormu mana ?”
“ Rusak, di bengkel….”
“O… kalau gitu bareng yuk….”
“Makasih, ga usah repot….aku mau jalan aja. 5 menit juga nyampe…”
“Ga repot kok… yuk…”
“Ga deh… makasih…”
Ih…. Noe gemas, baru kali ini ada cewek nolak dibonceng dia.
“ Eh… aku ga bakal ngapa-ngapain kamu kok…suer… yuk bareng…”
“Jangan maksa dong…. Aku mau jalan kaki…”
“Ih… galak amat, aku kan nawarin baik-baik…lagian kenapa sih…… perasaan kamu cuek banget sama cowok….”
“Udah dibilang ga mau…”
“Iya tapi kenapa…?”
“Ga mau ya ga mau…kok maksa…”
“Cha…. kenapa sih…”
“Bukan muhrim tahu..!!!!!”
Noe melongo, Icha terus berlalu. Sementara Noe jadi bingung dan garuk-garuk kepala. Apa hubungannya dibonceng sama bukan muhrim…
“Cewek aneh….”

BROADCAST CLASS

Kelas broadcast heboh, apalagi kalau bukan karena ada kuliah teknologi komunikasi. Si dosen yang super gaul Mr. Boy Sarno. Beliau adalah pakar telematika yang belakangan ini wajahnya sering wira wiri di televisi. Dan tiba tiba…
“ Aaaa……..”
Icha berteriak, reflek tanganya menutupi wajahnya. Yang lain jadi tertawa melihat tingkah Icha. “Ndesani….” Alias kayak wong ndeso….
Melihat semua tertawa, Icha jadi senyum tersipu malu dan dibukanya tangannya. Abis… didepan di LCD proyektor terpampang dengan begitu jelasnya sebuah gambar yang bikin para cowok ngiler. Foto artis setengah telanjang dengan hanya memakai kemben yang sedang heboh di internet.
“ Ok… selamat siang semua…..”
“ Siang…..”
“Hari ini kita akan bahas tentang cyber crime.. Seperti yang anda lihat di depan… maaf mbak Icha ini bukan sedang memperlihatkan pornografi, tapi kita akan studi apa itu cyber crime… Karena sebagai mahasiswa broadcasting kalian harus bijak dan tahu bagaimana menyikapi fenomena akhir-akhir ini. Terutama maraknya peredaran gambar-gambar porno yang sangat meresahkan masyarakat. Nah… coba kalian tebak, foto artis ini asli atau rekayasa…silahkan lihat di www.nidia genit.com
Semua mahasiswa sibuk dengan laptopnya, mencoba menganalisa, mengotak-atik foto artis tersebut.
“ Gimana… ada yang tahu…”
“Saya pak….”
Noe mengangkat tangan, yang lain langsung melihat Noe karena penasaran dengan jawabanya.
“Silahkan….”
“Menurut saya foto tersebut hasil rekayasa seseorang….”
“Oh ya…. Kamu yakin….”
“ Ya pak…caranya dengan membagi foto tersebut menjadi dua. Bagian kepala dan bagian bahu kebawah. Dilihat dari pencahayaan bagian bahu kebawah terlihat lebih terang dibanding dengan bagian kepala. Kemudian dilihat dari angle kamera sepertinya foto ini berasal dari kamera yang berbeda dan waktu yang tidak sama. Karena bagian muka tampak diambil dari depan sementara bagian bahu ke bawah diambil dengan kemiringan agak kekiri kurang lebih 30 derajat. Bahkan bila gambar diperbesar sangat tampak bahwa bagian bahu kebawah resolusinya agak pecah sementara bagian kepala tidak. Kesimpulannnya adalah foto tersebut diambil dari kamera yang berbeda kemudian dicroping. Karena secara lighting, resolusi dan angle camera jelas ada perbedaan….”
“ Luar biasa….”
Mr. Boy Sarno langsung memberi applaus dan diikuti semua mahasiswa. Icha manggut-mangut nggak ngira Noe pinter juga.
“ Benar sekali…foto ini memang hasil rekayasa seseorang yang mungkin punya kepentingan lain, atau mungkin sengaja untuk membunuh karakter seseorang, dan… pelakunya dapat dikenai oleh UU tentang cyber crime….”
“Apa bisa dilacak siapa pelakunya….” Meri penasaran
“ Tentu…. Kemarin tokoh ini menelepon saya dan minta untuk klarifikasi ke media tentang kebenaran foto tersebut, rencananya baru nanti sore kami akan konferensi pers…”
“Tapi kenapa selalu saja perempuan yang jadi korban eksploitasi….” Icha mulai emosi.
“Ya…. Karena Tuhan menciptakan tubuh perempuan dengan begitu indahnya. Dan itu mudah sekali dieksploitasi oleh orang-orang tak bertanggung jawab demi mencapai sebuah keuntungan instan. Nah… ini seharusnya menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, penegak hukum dan juga masyarakat. Kalian juga bertanggung jawab lho…”
“ Emang kenapa Pak….” Abee menimpali
“Maksud saya… jadi mahasiswa jangan cuma heboh semangat demo ini itu… demo anti pornografi misalnya tapi kalian sendiri kalo diwarnet hobi banget buka situs ecek-ecek begituan….”
“ Huuuuuu…………….”
Para mahasiswa cowok berkoor protes, Pak Boy Sarno cuma senyum senyum.
**********

KARTINI’S DAY IN CAMPUS

“Icha…..Icha……..”
Meri berlari kecil menghampiri icha yang sedang melihat papan pengumuman.
“Ada apa Mer , kaya diuber setan….”
“ Kamu udah lihat pameran foto…?”
“ Belum, emang kenapa..?
“Kalau gitu siapin mental kamu….”
“Maksud kamu…”
“Foto kamu Cha…”
“ Kenapa ?”
“Ah, mending kamu lihat sendiri aja… ayo…”
Meri menarik tangan Icha dengan paksa, Icha jadi bingung sendiri.
“Emang kenapa sih Mer….”
“Udah, komentarnya nanti aja….”
Benar aja, begitu masuk ruang pameran ratusan mahasiswa sedang melihat foto-foto yang dipajang. Dan tiba-tiba aja ada yang mendekatinya.
“ Selamat ya Cha…kamu bagus banget lho, very natural….” Mia langsung menyalaminya. sumpah, Icha tambah bingung….
“Eh Icha…. Selamat ya…. Ga nyangka lho ternyata kamu punya bakat model juga…. Jadi pemenang lagi….” Nana ikut-ikutan menyalaminya. Icha cuma cengar-cengir.
“Mer…sebenarnya ada apa sih…. Lagian siapa yang jadi foto model….?”
“Tenang friend…. Sekarang kamu tarik nafas panjang… lagi….” Icha ikut aja omongan Meri
“Em… Noe….”
“Kenapa dengan Noe… dia jahil lagi…”
“Lebih dari itu…. Dia punya foto-foto kamu dan diikutkan lomba foto di pameran ini…..”
“What……!!!!”
“Tuh, coba kamu lihat di pojok sana….” Meri menarik lengan Icha.
Icha melongo, nggak nyangka Noe nyuri gambar saat Icha peliputan, demo, dan siaran. Sialan….bener-bener paparazi tuh cowok. Bisa-bisanya ngikutin dia, dan lebih gila lagi diikutkan di pameran memperingati hari kartini yang jelas-jelas ga ijin dia.
Icha meremas tangannya, giginya menggeretak seakan pengin mengunyah-ngunyah tuh cowok, matanya nanar tanda dia amat marah.
“Sabar…sabar ya Cha…”
Meri mengelus-elus pundaknya, Icha meninjukan kedua tanganya.” Kita cari Noe.. dimana dia..?”
Icha emosi, nafasnya naik turun ga karuan, segera saja dia keluar ruangan mencari sosok Noe. Perasaan Icha campur aduk rasanya pengin mencincang tubuh Noe yang sudah keterlaluan. Mencari di lantai dua tidak ada. Icha langsung naik kelantai tiga, di markas Paramuda FM. Pasti jam segini dia sedang di sana.
Benar saja, Noe sedang mengotak-atik kamera di ruangan advertising. Dengan penuh amarah dihabisinya Noe.
“Kurang ajar kamu Noe….”
Noe yang pegang kamera jadi gelagapan
“ Ada apa Cha… kok tiba-tiba marah…”
“Ya iyalah marah… secara… kamu ga bilang-bilang udah nyuri gambar-gambar Icha dan kamu ikutin pameran…” Meri ikut-ikutan marah.
“E…e…. itu…itu…emm…. Aduh… kamu nangis Cha…..”
Noe kebingungan, dia paling ga bisa lihat cewek nangis.
“Ga penting aku nangis atau ga…aku cuma mau kamu jelasin kenapa foto-fotoku bisa ada di pameran itu….”
“O… itu….e…anu… jadi…”
“Kamu jahat noe…”
“Aduh Cha… bukan gitu maksudku… kemarin aku bingung nyari model yang sesuai kriteria juri, natural, perempuan, mencerminkan kartini masa depan…. Dan….”
“Dan kamu nyuri fotoku demi ambisimu…”
“Ya ampun… nggak gitu….”
“Pokoknya sekarang juga kamu turunin semua fotoku…”
“ Aduh Cha…. ga bisa…. Karena semua foto yang ikut lomba jadi hak panitia dan ga bisa diminta lagi…tapi aku masih punya banyak di rumah kok…”
“Apa… banyak kamu bilang…”
Icha tambah gemas, Noe bilang punya banyak koleksi fotonya di rumah.
“Kamu emang jahat Noe…”
Icha langsung pergi meninggalkan Noe. Noe jadi salah tingkah.
“ Dasar paparazzi lo…”
Meri ikut-ikutan marah, Noe jadi garuk garuk kepalanya yang tidak gatal.
**********
Noe nekat datang ke tempat Icha, padahal sejak pagi tadi Icha udah pasang tampang menabuh genderang perang.
“Assalamu ‘alaikum…”
“Waalaikum salam, mau ketemu siapa mas…”
Seorang perempuan setengah baya berjilbab hijau menemui Noe.
“ E… anu… saya mau ketemu Icha..”
“ Maaf di sini tamu laki-laki dilarang masuk kecuali saudara atau orang tua, apalagi sendirian…”
“Tapi ini penting sekali bu…”
“Ada urusan apa ya….saya ibu asrama akhwat disini… semua urusan anak-anak tanggung jawab saya… ada yang bia saya bantu…?”
Noe jadi garuk-garuk kepala, busyet… susah bener ketemu Icha. Di kampus menghindar terus, di asrama ketat banget ga boleh ketemu.
“ Tapi ini urusan pribadi…”
“ Insya Alloh saya bisa dipercaya…”
“Aduh… gimana ya…e… saya mau minta maaf sama Icha, kemarin saya bikin dia nangis karena saya nyuri foto-fotonya….”
“Astaghfirullohal adzim….. jadi kamu yang namanya Noe….?”
“ Lho, jadi ibu tahu nama saya…?”
“Ya…. Icha sering cerita kalau dia suka diganggu sama teman kuliahnya, namanya Noe… ternyata kamu yang namanya Noe…”
“ Icha cerita apa lagi bu…”
“ Banyak….sebaiknya kamu pulang dan cepet taubat… soal minta maaf nanti saya bicarakan ke Icha…”
“Saya tetep ga bisa ..saya harus ketemu Icha…”
“Mohon maaf, aturannya memang begitu….Icha anak baik-baik tolong jangan jahil lagi ya…”
Noe tersenyum, kemudian minta pamit pulang.
**********

Akhir semester tiga, anak-anak broadcast dapat tugas membuat film indie kerjasama dengan anak advertising dan public relation. Setiap tim ada 12 orang. Dengan waktu 2 minggu mereka harus menyelesaikan 1 judul film indie yang akan ditayangkan pada festival film indie bulan depan di kampus.

Lagi-lagi Icha emosi waktu lihat papan pengumuman dan namanya ada di deretan pertama dengan ketua tim Noe. “Oh my God… cobaan apa lagi ini…..” rasanya dalam setiap langkahnya selalu saja ada Noe.
“Maaf, apa aku bisa pindah tim…?”
Icha merayu sang ketua jurusan, dan cuma gelengan kepala yang dia dapat.
“ Maaf, tim yang udah ada tidak bisa diubah lagi, karena tim ini hasil ambil acak dan dijamin tidak ada unsur KKN” Iwel menjelaskan bahwa Icha nggak mungkin bisa pindah tim.
“ Wah kalo gitu bakal rame nih… ada perang dunia ke-3….”. Tiba-tiba Iwel nyeletuk. Kontan semua melihat wajah Noe dan Icha. Sudah jadi rahasia umum kalo mereka ini ibarat Tom and Jerry. Tapi kalo ga ketemu dicari-cari.
Icha mendelik, Meri dan Loli cuma cengar cengir.
“Eh… kata orang witing tresno jalaran soko kulino…”, Meri nyeletuk. Dia memang asli orang Jogja,
“Maksud kamu apa sih….”
Loli penasaran, maklum dia orang Palembang ngga ngerti bahasa Jawa.
“Maksudnya orang suka tuh karena terbiasa… nah… Icha… di mana ada dia pasti ada Noe… apa nggak jodoh tuh…”
“Ih amit-amit…. Jangan asal ngomong ya…”
Icha marah-marah.
“Lho… apalagi kamu benci banget…”
“Apa hubungannya coba..?.”
“Menurut primbon yang pernah aku baca… kalo orang yang benci berlebihan itu suatu saat bisa berubah jadi cinta…”
“Enak aja…. Jangan suka ngarang… apalagi bawa-bawa primbon… syirik tahu….”
“Ok teman-teman….. silahkan gabung dengan tim masing-masing dan hari ini juga harus sudah jadi time schedule buat tim masing-masing…”
Iwel sang ketua jurusan memberi pengarahan. Semenit kemudian semua udah ngumpul pada tim masing-masing. Dengan malas Icha duduk di tim Noe. Yang lain cengar-cengir.
“Wuh…. Gerah nih….”. Abee bersuara.
“Iya…. Panas banget…. Kayaknya bakal rame nih..” Meri ikut-ikutan.
“ Apaan sih…”
“Tuh filmnya bakal rame…. Bakal ada cinlok segala…” meri melirik icha
“Emang ada acara cinloknya…?”, Loli jadi bingung
“Hu….. dasar otak pentium kelas dodol….sekarang udah jamannya core duo non…lagian bikin naskah aja belum masa udah tahu ceritanya…” Abee jadi gemas, Loli nyengir kuda.
“Ok… sekarang kita buat job description dan bikin time schedule…” Noe memberi pengarahan
“Biar seru produsernya cewek… Meri jadi produser, Icha yang jago bikin script jadi script writer dan sutradara, aku ama Iwel cameramen, kru Adam dan Loli, perkap, logistic Abee dan Ical, survey lapangan Wawan, story board Momon, credit title Adi, ijin dan humas urusan Uje, editing dan tim creatif aku sama Abee. Ok… setuju semua…..”
“Setuju….dana gimana bos….”
“Ya kita patungan… goban…”
“Apa ga kurang tuh….”
“E….. kurangnya urusanku deh….tapi ntar ganti ya….”
“Hu…. Pelit…”
“Enak aja bilang pelit….lha kalau kurangnya sejuta…. Bisa bangkrut aku… lo kira bank apa…?”, Noe bersungut yang lain cengar-cengir.
“Ok…. Tgl 1-3 survey, 4-6 bikin script dan urusan perijinan, 7-8 siapkan logistik syuting, 9-12 kita syuting, 13-14 editing 15 produksi akhir, 16 kita penyerahan hasil“
“Masalah tema… kita mau bikin film apa nih…”
Meri bertanya-tanya.
“Kalo dokumenter gimana….?”, Icha ikutan bersuara. Noe jadi deg-degan. Heran…sebelumnya nggak pernah dia kayak gini. Sekarang… kalau Icha duduk di depan matanya tak pernah berhenti memandang. Kalau Icha duduk di belakang pikiranya bertanya-tanya gerangan apa yang dia kerjakan.
Ah…. Buru-buru Noe menyudahi lamunannya, dia kan lagi memimpin rapat.
“Wah… dokumenter ga seru….” Iwel komentar
“Gimana kalau drama…”
“Bagus sih… tapi jelas butuh waktu dan biaya lebih banyak… kita juga butuh pemainnya…”
“ Yo wis…. Kalau gitu dokumenter kaya Icha bilang tadi….” Adam ikutan bersuara.
“Em… dokumenter itu tergantung siapa pembuatnya…..kalau yang buat kreatif pasti bagus…..”. Noe membela Icha yang lain pada berdehem ria.
“Ehm…ehm….”
“Ok…. Gimana kalau emang setuju dokumenter sekarang kita beri kesempatan ke Icha untuk menjelaskan idenya…”
“Setuju…”
Akhirnya Icha didaulat presentasi ide di depan. Emang beda kalau yang ngomong Icha, semua manggut-manggut. Bahasanya lugas, mudah, dan ga bertele-tele
“E… kita buat dokumenter tentang sisi lain Jogja. Kenapa…? Karena ini tema baru dan belum ada yang ngangkat. Selama ini baling banyak tema drama cengeng, percintaan yang membosankan, dan company profile tapi nggantung alias kurang menggigit . Di sini kita coba angkat sisi lain tentang Jogja yang dianggap sebagian orang sebagai kota budaya, kota pelajar, dan pariwisata. Padahal ada dunia lain yang mungkin jarang tertangkap kamera. Dunia prostitusi, mahasiswa yang nyambi jadi simpenan om-om, kehidupan anak-anak punk, peredaran narkoba di kampus, anak-anak yang tinggal di lingkungan sarkem.
Tujuannya adalah memberi pendidikan dan penerangan ke masyarakat bahwa nggak jauh dari lingkungan kita ada narkoba, free sex, prostitusi, dan dunia yang mungkin nggak pernah terpikirkan mereka.
“ Wuih… bagus banget tuh….ide unik…..”. Iwel terkagum-kagum
“Aku setuju…”. Meri ikutan
“Ok…. Ada lagi yang setuju….?”
Noe menunggu jawaban, dan ternyata semua setuju. Hm…. emang Icha Miss. Fresh Idea…
**********

0 Komentar:

Post a Comment